information

Bokeh dan Blur: Perbedaan Menggunakan Lensa APS-C di Full Frame dan Sebaliknya

Contoh hasil foto kamera full frame vs apsc dengan lensa yang sama

Lensa APS-C di Kamera Full Frame

Jika lensa khusus APS-C dipasang di kamera full frame:

  • Sebagian besar kamera full frame akan otomatis masuk ke crop mode, sehingga hasil foto hanya menggunakan sebagian sensor.
  • Artinya, sudut pandang menjadi lebih sempit, mirip seperti dipakai di kamera APS-C.
  • Bokehnya tetap ada, tapi efek blur tidak sekuat lensa full frame asli di sensor penuh.

Lensa Full Frame di Kamera APS-C

Jika lensa full frame dipasang di kamera APS-C:

  • Sudut pandang akan lebih sempit karena faktor crop (sekitar 1.5x pada Sony/Fuji, 1.6x di Canon).
  • Contoh: lensa 50mm f/1.8 akan terasa seperti 75mm f/1.8 di APS-C.
  • Secara teknis aperture tetap f/1.8, tapi depth of field lebih dalam dibandingkan full frame.
  • Hasilnya: blur masih ada, tapi tidak sehalus jika lensa yang sama dipakai di full frame.

Apakah f/1.4 Sama di Full Frame dan APS-C?

  • Aperture f/1.4tetap sama dalam hal jumlah cahaya yang masuk. Jadi exposure tidak berubah.
  • Depth of field dan bokeh berbeda. Di kamera full frame, f/1.4 memberi efek blur yang lebih halus dan background lebih terpisah dari subjek.
  • Di APS-C, efek blur lebih “ringan” meskipun menggunakan aperture sama.

Kesimpulan

  • Full Frame lebih unggul dalam menghasilkan bokeh yang creamy dan depth of field yang dangkal.
  • APS-C tetap bisa menghasilkan blur indah, tapi tidak sedramatis full frame.
  • Pilihan tetap tergantung kebutuhan: APS-C lebih ringkas dan terjangkau, sementara full frame unggul dalam kualitas blur dan fleksibilitas cahaya.

Jadi, meski angka f/1.8 sama, hasil visual di Full Frame vs APS-C bisa terasa berbeda, terutama dalam hal bokeh.