Shutter Count
Shutter count itu angka yang nunjukin berapa kali kamera dipakai motret sejak pertama kali hidup. Angkanya mirip kilometer di mobil, cuma ngasih gambaran seberapa sering dipakai, bukan langsung nentuin apakah kameranya masih sehat atau udah minta ganti.


Shutter count rendah, bisa aja dalemannya capek.
Shutter count rendah itu ibarat mobil kilometernya masih kecil, tapi tiap hari dipakai ngebut jauh tanpa istirahat. Dari luar kelihatan mulus dan jarang dipakai, padahal mesinnya kerja keras dan panas terus. Sama seperti kamera SC rendah yang lebih sering dipakai rekam video lama, capeknya bukan di shutter, tapi di sensor dan komponen dalam.


Shutter count tinggi, bukan vonis akhir.
Shutter count tinggi juga bukan berarti kameranya minta pensiun, padahal tidak selalu begitu. Banyak kamera dengan SC tinggi justru dipakai untuk kerja harian dan dirawat dengan baik. Kamera seperti ini biasanya rutin dibersihkan, jarang disimpan lembap, dan dicek fungsinya secara berkala, sehingga kondisinya bisa tetap aman dan stabil.

Shutter Count Bukan Penentu Akhir
Jangan cuma lihat shutter count, periksa hal ini
Grip: Masih padat atau sudah longgar
Tombol dan dial: Respons normal saat ditekan/click
Sensor: Bersih tanpa jamur dan embun
Bodi: Ada tanda benturan atau lecet pada kamera
Kondisi nyata kamera sendiri lebih menggambarkan riwayat pemakaian dibanding sekadar angka pada shutter count.

Shutter count cuma angka. Kondisi kamera yang sebenarnya kelihatan dari cara pakai dan cara ngerawatnya, bukan dari hitungan doang.