information

Lensa dengan Aperture Besar vs Kecil: Pengaruhnya pada Hasil Foto

Dalam fotografi, aperture adalah salah satu elemen terpenting yang menentukan bagaimana cahaya masuk ke dalam kamera. Aperture biasanya ditulis dengan angka f/ (f-stop), seperti f/1.8, f/2.8, atau f/16. Angka ini sangat memengaruhi hasil akhir foto, baik dari segi cahaya, ketajaman, maupun efek visual yang dihasilkan.

Lensa dengan Aperture Besar (misalnya f/1.2 – f/2.8)

Kelebihan:

  • Mampu menangkap cahaya lebih banyak, sangat cocok untuk kondisi low light atau malam hari.
  • Bisa menghasilkan efek bokeh yang halus dan dramatis dengan depth of field yang dangkal.
  • Cocok untuk portrait photography, wedding, dan street photography malam hari.

Kekurangan:

  • Harga lensa biasanya lebih mahal.
  • Depth of field yang terlalu tipis bisa membuat fokus meleset jika tidak hati-hati.

Lensa dengan Aperture Kecil (misalnya f/8 – f/22)

Kelebihan:

  • Depth of field lebih dalam, sehingga banyak bagian foto yang tajam sekaligus.
  • Sangat cocok untuk landscape, arsitektur, atau foto produk yang butuh detail menyeluruh.
  • Umumnya lensa lebih terjangkau dibandingkan aperture besar.

Kekurangan:

  • Membutuhkan cahaya yang lebih banyak, kurang ideal untuk low light tanpa tripod.
  • Efek bokeh lebih sulit didapatkan.

Jadi, Pilih yang Mana?

Sebenarnya tidak ada jawaban mutlak. Semua kembali pada kebutuhan fotografer.

  • Jika sering memotret di kondisi minim cahaya atau butuh bokeh dramatis, pilih lensa dengan aperture besar.
  • Jika lebih sering memotret landscape, cityscape, atau butuh ketajaman menyeluruh, maka lensa dengan aperture kecil lebih tepat.