ISO menentukan seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya.
Gunakan ISO rendah (100–400) saat kondisi terang, seperti di luar ruangan pada siang hari.
→ Hasilnya lebih bersih dan minim noise.
Naikkan ISO (800–3200 atau lebih) kalau kamu memotret di tempat gelap, malam hari, atau dalam ruangan.
→ Tapi hati-hati, semakin tinggi ISO, semakin banyak noise atau bintik pada foto

Shutter speed mengatur berapa lama sensor menangkap cahaya.
Gunakan shutter cepat (1/500 ke atas) untuk memotret objek bergerak cepat seperti olahraga, kendaraan, atau anak kecil.
→ Hasilnya tajam tanpa blur.
Gunakan shutter lambat (1/30 ke bawah) untuk efek gerakan (motion blur) atau kondisi minim cahaya.
→ Tapi gunakan tripod agar hasil tetap stabil.
Aperture – Kendalikan Kedalaman Bidang (Depth of Field)
Aperture adalah seberapa besar bukaan lensa.
- Gunakan aperture lebar (f/1.4 – f/2.8) untuk potret agar latar belakang blur (bokeh).
- Gunakan aperture kecil (f/8 – f/16) untuk landscape atau foto grup agar semua bagian fokus.
Tips:
Aperture besar = cahaya banyak, bokeh kuat.
Aperture kecil = cahaya sedikit, area fokus luas.
Ketiga elemen ini — ISO, Shutter Speed, dan Aperture adalah fondasi utama fotografi. Saat kamu memahami cara menyeimbangkannya, kamu bisa mengontrol hasil foto sesuai keinginan: terang, tajam, atau penuh efek bokeh.
Jangan takut bereksperimen.
Cobalah berbagai kombinasi di kondisi berbeda, karena di sanalah kamu benar-benar belajar mengenal kameramu. Ingat, bukan kamera mahal yang membuat hasilnya keren, tapi cara kamu menggunakannya.